PROGRAM PERSIAPAN UJIAN NASIONAL

Program Fokus Persiapan Menjelang Ujian Nasional Untuk SD SMP SMA .

PROGRAM KARANTINA MASUK PTN

Program Khusus Karantina Supercamp Masuk Perguruan Tinggi Negri.

PROGRAM INTENSIF MASUK PTN

Program Khusus Intensif Masuk PTN Di Rumah Dengan Durasi 100 Sesi.

PROGRAM REGULER SD SMP SMA ALUMNI DAN MAHASISWA

Program Les Privat Reguler Untuk SD SMP SMA dan Mahasiswa di Rumah.

PROGRAM SUPER INTENSIF SNMPTN/SBMPTN

Program Bimbingan Privat Khusus Intensif SNMPTN/SBMPTN.

Guru Keluhkan Kegiatan Diklat Tidak Merata



GLPB– Sejumlah guru di Kota Bekasi mengeluhkan ketidakmerataan kegiatan pendidikan dan pelatihan (Diklat) yang dilakukan oleh Dinas pendidikan Kota Bekasi. Bahkan, ada sejumlah guru yang belum pernah mengikuti Diklat. Sementara, banyak guru yang sudah beberapa kali mengikuti Diklat.Kondisi ini diakui oleh ketua Persatuan Guru Repubik Indonesia (PGRI) Kota Bekasi, Suptiana. Dia mengaku, banyak keluhan guru terkait persoalan tersebut. Akibatnya, terjadi kecemburuan antara guru yang satu dengan lainnya.
“Ada guru yang sama sekali belum pernah mengikuti Diklat. Padahal, diklat itu wajib diikuti oleh guru,” katanya saat dihubungi Radar Bekasi, kemarin.
Pelatihan bagi guru, kata Suptiana, merupakan suatu bagian yang integral dari manajemen dalam bidang ketenagaan di sekolah dan merupakan upaya untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan guru. Sehingga pada gilirannya, diharapkan para guru dapat memperoleh keunggulan kompetitif dan dapat memberikan pelayanan yang baik.
“Tapi kenyataannya, diklat yang dilakukan oleh pemerintah Kota Bekasi saat ini sangat minim. Idealnya, minimal setiap enam bulan sekali dilakukan diklat, untuk meng-upgrade wawasan guru. Dan yang terpenting, diklat harus merata,” terangnya.
Selama ini, kata guru melakukan diklat secara swadaya. Untuk guru SD yang tergabung ke dalam Kelompok Kerja Guru (KKG), biasanya melakukan iklat secara mandiri. Begitu juga hanya bagi guru SMP, SMA, dan SMK yang tergabung ke dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP).
“Untuk guru sekolah swasta, biasanya dari pihak yayasan secara inisiatif melakukan diklat,” kata pria yang juga sebagai pengurus Kwartir Cabang (Kwarcab) Kota Bekasi ini.
Menurutnya, dari pada kegiatan Uji Kompetensi Guru (UKG) yang selama ini tidak pernah ada tindak lanjut, lebih baik anggaran pemerintah dialokasikan untuk kegiatan diklat guru yang jelas memberikan manfaat.
“Sejak awal kami mempertanyakan UKG ini, karena tidak pernah ada kelanjutannya. Kami berharap kepada pemerintah, ke depan untuk memperbanyak kegiatan diklat guru, karena ini penting unntuk menambah wawasan mereka,” tandasnya. (mif)
Sumber : Pojok Jabar

SMKN 3 Gandeng 32 Perusahaan untuk Meminimalisir Angka Pengangguran



GLPB– SMKN 3 Kota Bekasi, terus meningkatkan mutu pendidikannya. Salah satu yang dilakukan yakni dengan melakukan kerja sama dengan 167 perusahaan. 32 perusahaan di antaranya sudah melakukan Memorandum of Understanding (MoU) atau kerja sama.
Seluruh perusahaan tersebut, tersebar di Kota maupun Kabupaten Bekasi. Dengan adanya kerjasama tersebut, alumni SMKN 3 Kota Bekasi dijamin tidak akan kesulitan mencari pekerjaan. Pasalnya, para perusahaan ini sudah meminta langsung alumi SMKN 3 Kota Bekasi.
Selain memudahkan dalam mencari kerja, keuntungan lainnya yakni memudahkan siswa untuk kerja praktik lapangan. Buktinya, hampir setiap bulan berbagai hotel berbintang dan perusahaan di Kota Bekasi selalu minta siswa SMAN 3 Kota Bekasi.
“Jadi perusahaan yang sudah melakukan MoU dengan SMKN 3 Kota Bekasi selalu mencari siswa SMKN 3 Kota Bekasi untuk melakukan magang ataupun juga bekerja,” kata Kepala bidang Hubungan Industri SMKN 3 Kota Bekasi Sri Ningsih.
Dia  mengaku, yang paling banyak merekrut siswa untuk magang yakni beberapa hotel bintang empat yang ada di Kota Bekasi.
“Kalau untuk di hotel yang paling banyak adalah siswa tata boga,  setiap bulan hotel bintang empat yang ada di Kota Bekasi ini selalu meminta kepada kami untuk menempatkan siswa kami magang di sana. Sebelum melakukan magang, siswa diberikan skill dan kemampuan sebagai bekal mereka,” ungkapnya.
Lanjut Sri mengatakan, ada siswa SMKN 3 Kota Bekasi yang saat ini bekerja di sebuah perusahan yang ada di Jepang, “Sebenarnya peluang siswa SMKN 3 Kota Bekasi untuk bekerja di luar negri itu sangat banyak, akan tetapi kebanyakan para orang tua siswa khawatir dan tidak menginzinkan mereka untuk bekerja di luar Indonesia,” paparnya. (ran)
Sumber : Pojok Jabar